Berkunjung Ke Tana Toraja, Ini yang Buat Menteri Amran Terkesima

By Admin


nusakini.com - Tana Toraja - Bila semangat, kemauan dan kerja keras telah menyatu dalam tekad, apa pun kendala yang hadir akan bisa dilampaui. Inilah yang ditunjukkan oleh Nurhidayah, Ketua Kelompok Wanita Tani, Bedallean, Kecamatan Batu Silanan, Tana Toraja Maleo, Sulsel.

Betapa tidak, dari daerah yang terletak berada di atas perbukitan setinggi kurang lebih 1000 meter dari permukaan laut dengan jalan yang berkelok naik turun mengitari perbukitan tersebut, Nurhidayah bersama Kelompok Tani Bedallean yang dipimpinnya mampu memproduksi kopi dengan kemasan yang memenuhi standar pasar.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menemui Nurhidayah bersama Kelompok Tani-nya, sewaktu berkunjung langsung ke Tana Toraja tak mampu menyembunyikan kekagumannya. Mentan benar-benar dibuat terkesima.

“Luar biasa, dari desa pedalaman di atas perbukitan dengan fasilitas seadanya, namun mampu menghasilkan kopi kemasan yang berstandar pasar. Benar-benar luar biasa”, ujar Menteri Amran, Selasa (24/4/2018).

Menteri Amran menilai apa yang telah dikerjakan oleh Nurhidayah dan kelompoknya benar-benar layak dikagumi dan diapresiasi. Kerja keras yang pantang menyerah dan mampu menyiasati kondisi yang ada tapi akhirnya menghasilkan produk yang luar biasa.

“Seperti inilah harapan dan cita-cita Presiden Jokowi. Petani yang kreatif dan bisa menciptakan nilai tambah pada produksinya. Ini harus didukung penuh”, katanya.

Saat itu juga, Menteri Amran langsung meminta adanya revisi anggaran Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan untuk membantu pengadaan alat prosessing kopi di Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja sebesar Rp.10 Milyar.

Tidak hanya berhenti di situ , Menteri Amran juga menghadiahkan pelatihan ke luar negeri (Vietnam) untuk para Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) dan pendamping Kelompok Wanita Tani (KWT) Belladean. (eg/mk)